Minggu, 06 Juli 2014

Batu Giok Hijau

Batu Giok Hijau
Batu Giok Hijau asli Indonesia , masih berupa bahan (Rough) atau pun dalam bentuk jadi seperti cincin , gelang dan bentuk perhiasan lainnya bisa anda dapatkan di sini. Semua Rough / bahan perhiasan giok disini asli dari alam.

Silahkan Call 0818 623 964 untuk mendapatkannya atau hanya sekedar mencari tahu saja.


Notes:
Karena Banyaknya Penipuan dan Yang Hanya Iseng, sebaiknya SMS terlebih dahulu sebelum menelepon.
Karena Kami Tidak Menerima Telp. yang tidak di kenal
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






































-----------------------------------------------------------------------



Batu Giok Hijau Kegunaan Statistical Quality Control (SQC) Kegunaan atau manfaat SQC menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1986:232) adalah: a). Untuk menentukan ukuran, cat, dan persyaratan fungsional lain suatu produk dan menspesifikasinya untuk maksud-maksud produksi.
b). Untukmemeriksa atau mengecek apakah barang-barang yang diproduksi sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh bagian pengawasan kualitas.
4.    Sistem Statistical Quality Control  (SQC)
Batu Giok Hijau Dalam sistem pengendalian mutu statistik yang mentolerir adanya kesalahan atau cacat produk kegiatan pengendalian mutu dilakukan oleh departemen pengendali mutu yang ada pada penerimaan bahan baku selama proses dan pengujian produk akhir. Inspeksi tersebut dapat dilaksanakan di beberapa waktu, antara lain: pada waktu bahan baku ada ditangan pemasok, pada waktu bahan baku sampai pada perusahaan, sebelum proses dimulai, selama proses produksi berlangsung, setelah proses produksi, dan sebelum dikirimkan pada pelanggan (Ariani, 2004:55).
5.    Metode Statistical Quality Control (SQC)
Menurut Ariani (2004:57) metode SQC secara garis besar dikelompokkan  menjadi 2 yaitu:
Batu Giok Hijau Pengendalian Kualitas Proses Statistik Merupakan penerapan metode-metode statistik untuk pengukuran dan analisis variasi proses, terdiri dari: 1). Pengendalian kualitas proses untuk data variabel. Metode ini digunakan untuk menggambarkan variasi atau penyimpangan yang terjadi. Peta pengendalian tersebut digunakan untuk mengadakan perbaikan kualitas proses, menentukan kemampuan proses, membantu menentukan spesifikasi-spesifikasi yang efektif, menentukan kapan proses dapat dijalankan sendiri, kapan dibuat penyesuaiannya dan menemukan penyebab dari tidak diterimanya standar tersebut. Peta pengendalian ini menggunakan batas-batas pengendalian berupa range chart (R chart) dan average chart (X chart). 2). Pengendalian kualitas proses statistik data atribut.
Batu Giok Hijau Atribut dalam pengendalian kualitas menunjukkan karakteristik kualitas sesuai dengan spesifikasi atau tidak sesuai dengan spesifikasi. Menurut Besterfield dalam Ariani (2004:130) atribut digunakan apabila ada pengukuran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan, misalnya goresan, kesalahan warna atau ada bagian yang hilang yang sebenarnya dapat dibuat tetapi tidak dibuat karena alasan waktu, biaya, atau kebutuhan. Dengan kata lain, meskipun diameter suatu pipa dapat diukur tapi mungkin akan lebih tepat dan mudah menggunakan  ukuran baik dan tidak menentukan apakah produk tersebut sesuai dengan spesifikasi atau tidak sesuai dengan spesifikasi. Peta pengendalian ini sering menggunakan P chart (proporsi ketidaksesuaian), dan menggunakan kurang lebih 3σsebagai batas pengendalian.
Batu Giok Hijau Rencana Penerimaan Sampel Produk (acceptance sampling) Menurut Ariani (2004:200) rencana penerimaan sampel adalah prosedur yang digunakan dalam mengambil keputusan terhadap produk-produk yang datang atau yang sudah dihasilkan perusahaan. Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1986:244) acceptance sampling berarti menerima atau menolak semua produk berdasarkan banyaknya produk yang rusak dalam sampel. Jadi acceptance sampling adalah prosedur untuk mengambil keputusan apakah menerima atau menolak semua produk yang datang atau yang sudah dihasilkan perusahaan berdasarkan banyak produk yang rusak dalam sampel.
Batu Giok Hijau Acceptance sampling berdasarkan pada sebuah rencana yang sistematis, dimana dijelaskan bagaimana cara mengambil contoh dari input material atau dari kualitas berdasarkan pada sebuah rencana yang sistematis, dimana dijelaskan bagaimana cara mengambil contoh dari input material atau dari produk akhir dan bagaimana cara menggunakan data sampling untuk menjaga agar supaya kualitas tetap pada tingkat yang diinginkan, selain itu juga metode penerimaan sampel dapat dihindari waktu, usaha, dan biaya yang timbul dari pemeriksaan secara keseluruhan atau pemeriksaan 100%, walaupun ada risiko yang mungkin harus ditanggung (Sumayang, 2003:280).
Batu Giok Hijau Menurut Besterfield dalam Ariani (2004:200) keunggulan acceptance sampling antara lain: lebih murah, dapat meminimalkan kerusakan dan perpindahan tangan, mengurangi kesalahan dalam inspeksi dan dapat memotivasi pemasok bila ada penolakan bahan baku, sedangkan kelemahannya antara lain: adanya risiko penerimaan produk cacat atau penolakan produk baik, sedikitnya informasi mengenai produk, dan membutuhkan perencanaan dan pendokumentasian prosedur pengambilan sampel serta tidak adanya jaminan mengenai sejumlah produk tertentu yang akan memenuhi spesifikasi.
2.1.9. KONSEP MANAJEMEN KUALITAS
Batu Giok Hijau Konsep ini pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu produk dan menekan biaya kualitas, karena konsep menajemen kualitas merupakan konsep yang melatarbelakangi lahirnya TQM yang bertujuan melakukan perbaikan secara terus¬menerus untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut ISO 8402 dalam (Gaspersz, 2001:6) manajemen kualitas adalah semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, jaminan  kualitas dan peningkatan kualitas. Menurut Juran manajemen kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memiliki karakteristik yaitu kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas, sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis, fokus pada pelanggan, sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan, Batu Giok Hijau pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat, pengukuran ditetapkan seluruhnya, manajer atas secara rutin meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran, penghargaan diberikan untuk performansi terbaik dan sistem imbalan diperbaiki (Gaspersz, 2001:7). Jadi manajemen kualitas adalah suatu kumpulan aktivitas yang mengintegrasikan semua fungsi manajemen yang berkaitan dengan kualitas serta mengimplementasikannya melalui perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, jaminan  kualitas dan peningkatan kualitas.
2.1.10. TOTAL QUALITY  MANAGEMENT (TQM)
Batu Giok Hijau Menurut Ibrahim (2000:XIX) TQM adalah suatu sistem manajemen untuk selalu meningkatkan kualitas dalam proses kerja dan hasil akhirnya untuk memenuhi kepuasan konsumen secara terus¬menerus. Menurut Hardjosoedarmo (1997:2) TQM adalah penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukkan organisasi, memperbaiki semua proses penting dalam organisasi, dan memperbaiki upaya guna memenuhi kebutuhan para pemakai produk dan jasa masa kini dan diwaktu yang akan datang.
Menurut Procter and Gamble dalam Blocher (2000:209) TQM merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus oleh setiap orang dalam organisasi untuk memahami, memenuhi dan melebihi harapan pelanggan.
Batu Giok Hijau Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa TQM adalah penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukkan organisasi, memperbaiki semua proses penting dalam organisasi secara terus¬menerus dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
2.1.11. MANAGEMENT BY EXPECTION (MBE)
Batu Giok Hijau Management By expection merupakan suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktivitas hanya jika aktivitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima (Gaspersz,2001:15). MBE atau prinsip pengecualian, memungkinkan manajer untuk mengarahkan perhatiannya pada bidang-bidang pengawasann yang paling kritis dan mempersilahkan para karyawan atau tingkatan manajemen rendah untuk menangani variasi-variasi rutin (Handoko,2003:371). Jadi MBE adalah pengelolaan berdasarkan penyimpangan, yaitu dengan memusatkan perhatian manajemen terhadap bidang yang paling kritis.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar